Pages

Jumat, 30 November 2012

Command & Conquer: Generals – Zero Hour

Command and Conquer: Generals – Zero Hour adalah pak ekspansi (expansion pack) untuk permainan computer Command & Conquer: Generals. Zero Hour menambahkan beberapa kemampuan baru pada setiap faksi, dan sebuah mode bermain baru disebut dengan Generals' Challenge. Pada Generals' Challenge pemain bermain sebagai satu dari sembilan jenderal (masing-masing 3 jendral untuk setiap faksi) dan bertempur dengan jenderal lain, pada akhirnya melawan “boss” jenderal tangguh, General Leang.

Campaigns

Zero Hour juga mengandung 3 campaign baru dari 5 misi untuk masing-masing faksi, dengan urutan peristiwa Amerika dahulu, GLA kedua, dan Cina terakhir. Tidak seperti campaign sebelumnya yang tidak mempunyai full motion video pada briefing singkat saat misi, campaign Zero Hour kembali ke tradisi Command and Conquer, masing-masing menampilkan video live-action mengenai reporter berita masing-masing faksi yang memberikan situasi rinci mengenai misi yang dijalani. Plot campaign Zero Hour dimulai dari akhir campaign “Command and Conquer:Generals”.

Karakter

  • General Alexis Alexander: Alexander memiliki spesialisasi senjata pemusnah massal dan pertahanan yang kuat. Ia memiliki pesawat pengebom Aurora Alpha (yang memiliki sebuat fuel air bomb), jaringan listrik yang lebih kuat (reaktor bisa diupgrade untuk memproduksi listrik 300% lebih besar, menghemat biaya, dan tempat membangun), bangunan pertahanan Patriot dengan EMP, yang secara instan akan menghentikan segala kendaraan dan menghancurkan pesawat secara instan (tetapi, seperti senjata misil lain di Zero Hour, infantri tidak mudah diserang dengan Patriot EMP). Sebagai tambahan, ia dapat membangun Particle Cannons dengan setengah harga dari normalnya. Tetapi ia tidak bisa memproduksi tank tempur utama, dan semua kendaraan membutuhkan biaya lebih besar untuk diproduksi. Alexander memiliki kemampuan pertahanan, tetapi sulit untuk menyerang. Ia akan lebih kuat ketika semakin lama progress permainan dimainkan, dengan menggunakan Particle Cannons yang banyak untuk mengalahkan lawan kecuali jika opsi 'multiple super weapons' dihilangkan pada pertandingan turnamen.
  • General Malcolm "Ace" Granger: Pasukannya memiliki spesialisasi di penggunaan pesawat dan kemampuan pesawat lebih maju. Jenderal ini mengupgrade F-22 Raptor menjadi "King Raptors" (6 rudal vs standard hanya 4), dan juga serangan helicopter Comanche yang stealth (stealth akan hilang jika menembak) dan semua pesawatnya dilengkapi dengan sistem pertahanan laser misil otomatis tanpa biaya tambahan, yang akan membantu kemampuan bertahan pesawat vs serangan misil anti-pesawat (Serangan anti udara MiniGunners Jenderal Shin Fai dan serangan laser Avengers Amerika Serikat masih menyulitkan pesawat). Malcolm juga memiliki akses untuk Generals' Powers yang berhubungan dengan serangan udara pada ranking yang rendah, seperti AC-130 Spectre Gunship. Akhirnya, pesawat udaranya lebih murah dari harga normal. Tetapi, Jenderal ini tidak bisa memproduksi tank tempur utama.
  • General "Pinpoint" Townes: Townes bermain hampir seperti mode standar Amerika dibandingkan dengan dua jenderal lain. Ia memodifikasi Tank Crusader yang disebut dengan "Laser Crusaders"; “Laser Crusader” ini dilengkapi dengan meriam laser yang melebihi meriam tank biasa dalam hal daya tembak dan lebih baik juga digunakan ketika melawan infantri dan bangunan, tetapi mempunyai satu kelemahan yaitu jarak tembak yang pendek. Jenderal ini juga bisa membangun Laser Patriot Defense Turrets; Patriot Turrets yang dilengkapi dengan meriam laser; perubahan ini membuat Laser Patriot efektif melawan hampir segalanya, termasuk infantri termasuk misil SCUD Launcher. Tetapi, bangunan pertahanan ini memiliki dua kelemahan; laser membutuhkan lebih banyak pembangkit listrik dibandingkan dengan Patriot Turrets standar, dan bila daya listrik tidak memenuhi tingkat minimum, selain penalty bangunan pertahanan akan lumpuh, semua Tank Laser jenderal, tanpa memperhatikan lokasinya di medan pertempuran, akan langsung mati sampai daya listrik kembali ke atas tingkat minimum. Hal ini membuat "Jenderal Laser" sangat mudah diserang dengan cara menghancurkan pembankit listriknya. Jenderal ini tidak mempunyai akses ke Tomahawk Launchers, membuat pasukannya serangnya kekurangan pasukan jarak-jauh.
Jenderal Tentara Cina adalah :
  • General Ta Hun Kwai: Strategi Jenderal Kwai berfokus pada penggunaan kendaraan lapis baja, tank dan kendaraan dengan teknologi superior. Jenderal ini tidak bisa membuat unit artileri dan harus membayar lebih jika memproduksi unit pesawat dan infantry. Jenderal ini mempunyai tank yang lebih kuat dan lebih murah. Strategi yang bergantung pada serangan kendaraan berat dan pergerakan pasukan yang cepat cocok digunakan untuk pasukan Jenderal Kwai. Tetapi, karena kekurangan unit jarak-jauh membuat pasukan Kwai sangat rentan pada pengeboman jarak jauh, membuat pasukannya tidak bisa cepat membalas menyerang.
  • General Tsing Shi Tao: Pasukan Tao menggunakan energi nuklir. Teknologi nuklir jenderal ii membuat lebih banyak output listrik per pembangkit listrik dibandingkan dengan divisi Cina lain. Dia juga memanfaatkan arsenal nuklir melalui gudang misil, artileri nuklir, dan jet tempur MiG dan helikopter Helix yang dilengkapi dengan bom nuklir. Selongsong peluru Tank Overlord dan Battlemaster juga memuntahkan radiasi nuklir. Sebagai tambahan kecepatan bergerak taknya juga lebih cepat, dikarenakan mengguaka mesin nuklir, tetapi mesin nuklirnya akan meledak dengan merusakkan jika tank tersebut hancur. Selain tambahan ini, tidak ada perubahan yang signifikan, dan pasukan Tao bermain hampir seperti Tentara Cina standar.
  • General "Anvil" Shin Fai: "Anvil" berspesialisasi dalam unit infantri, dan memiliki keuntungan taktis awal yang signifikan dibandingkan dengan jenderal lain. Semua infantrinya dari awal sudah veteran; Ia juga memiliki pasukan elit minigunner yang menggantikan Red Guardsmen standar. Senjata caliber tinggi yang mereka bawah dapat menghancurkan pesawat dengan cepat jika dalam jumlah banyak. Tetapi, ia tidak bisa membuat tank kelas berat, tetapi masih bisa membuat kendaraan anti personel dan pendukung. Kebergantungan pada infantri ini membuat pasukannya rentan diserang dengan radiasi nuklir dan toksin; dan dalam beberapa kondisi umum, serangan tabrak lari (‘’over run’’) kendaraan musuh, tetapi jika kemampuan dan keunggulannya digunakan secara baik dan efisien, akan dapat mengalahkan pasukan musuh dengan cepat. Ia tidak dapat dilawan di General's Challenge, walaupun data peta dan audio untuk Fai challenge dimasukkan, dengan beberapa modifikasi dapat membuat pemain melawannya.
Jenderal Global Liberation Army adalah:
  • "Dr. Thrax": Unit dan beberapa bangunan Jenderal Toksin GLA dilengkapi dengan toksin. Beberapa keunggulan penting, adalah unit jenderal ini dilengkapi dengan toksin yang lebih kuat, Anthrax Beta (upgrade terakhir dalam permainan) dari awal pertandingan, dan bisa mengupgrade Anthrax Gamma (Anthrax Gamma adalah senjata efektif untuk menghancurkan tank), untuk meningkatkan kemampuan pasukannya lebih jauh. Jenderal ini juga dapat melatih Toxin Rebels. Senjata yang mengeluarkan toksin dari unit ini sangat efektif melawan kendaraan dan tank. Tanknya, infantri RPG dan Stinger Sites juga dilengkapi toksin pada roketnya, membuat tambahan kerusakan (damage) dalam serangan mereka.
  • Prince Kassad: Seorang Jenderal GLA yang berspesialisasi pada taktik stealth. Semua bangunannya ditutupi oleh jala camo (‘’camo netting’’), membuatnya tidak terlihat oleh unit musuh, ia juga mempunyai peningkatan kemampuan GPS Scrambler (pengacak GPS ), membuatnya dapat menyelubungi lebih banyak unit daripada sel GLA lain dalam beberapa saat, dan mempunyai peningkatan kemampuan rebel menjadi stealth rebel. Ia juga mempunyai Hijackers (pembajak) yang lebih murah dari awal permainan, dan selalu dalam mode stealth. Jenderal ini tidak bisa membuat tank tempur utama, atau SCUD launchers jarak jauh. Penyergapan, serangan kejutan, ‘’harassment’’ dan ‘’attrition’’ adalah strategi optimal untuk pasukan Kassad. Tetapi, karena kekurangan kendaraan lapis baja membuat jenderal ini lebih mudah diserang dibandingkan dengan sel GLA standar jika menyerang langsung dan terkonsentrasi. Juga, ketidakmampuan membuat SCUD launchers jarak-jauh berarti sejak awal permainan, pasukannya beroperasi tanpa bantuan serangan jarak jauh. Kemampuan stealth pasukannya menyediakan serangan psikis pada musuh manusia, tetapi entah bagaimana AI (computer) bisa mendeteksi kehadiran pemain tanpa menggunakan pindaian satelit atau alat pendeteksi stealth.
  • General Rodall "Demo" Juhziz: Seorang Jenderal GLA yang berspesialisasi di eksplosif. Sebagian besar unit lapangan dan bangunannya mempunyai kemampuan penghancuran-diri (‘’self-destruct’’), mendorong penggunaan serangan bunuh diri. Teroris jenderal ini lebih kuat dan lebih murah, dan Demo Trap yang lebih kuat ledakannya. Pengendara Combat Cycle jenderal ini adalah Terroris bukan Rebel seperti sel GLA standar. Jenderal ini juga tidak punya akses ke sebagian besar unit stealth atau senjata antraks. Ia juga tidak bisa dilawan di Generals' Challenge.
Tidak berhubungan:
  • General "Tigress" Leang : Jenderal final di Generals' Challenge. Jenderal ini mempunyai tentara yang massif terdiri dari unit dan struktur bangunan dari semua faksi, beserta sebuah Particle Cannon, Nuclear Missile, dan Scud Storm. Jenderal ini tidak bisa dimainkan. Tetapi, ia bisa dimainkan melalui beberapa modifikasi.
Tidak digunakan:
  • General Ironside jenderal bos dari pasukan Amerika Serikat.
  • General Mohmar "Deathstrike" jenderal bos dari pasukan GLA, ia tidak pernah bertempur, tetapi dapat dilihat di misi pertama campaign GLA.

Command & Conquer: Generals

command & Conquer: Generals adalah permainan real-time strategy dalam Seri Command & Conquer. Generals menggunakan SAGE (Strategy Action Game Engine). Mesin ini adalah versi pengembangan dari mesin 3D Command & Conquer: Renegade. Generals dirilis pada Microsoft Windows pada tahun 2003, dan sebuah versi Mac OS dirilis pada tahun 2004, membuat kembalinya seri Command & Conquer pada platform tersebut. Sebuah paket ekspansi, dengan judul Command & Conquer: Generals – Zero Hour, sebagai tambahan dirilis pada PC pada tahun 2003, dan untuk Mac OS pada tahun 2005.

Alur cerita

Generals mengambil keadaan di masa depan, pemain diberikan pilihan 3 faksi untuk dimainkan. Pada Generals, Amerika Serikat dan Cina adalah dua Negara adidaya, dan menjadi target dari Global Liberation Army, sebuah organisasi teroris tersuktur, yang besar, berperang menggunakan militer yang tidak biasa. Amerika Serikat dan Cina digambarkan sebagai sebuah sekutu dalam seri ini, dan seringkali bekerja sama satu sama lain pada garis cerita untuk melawan Global Liberation Army, yang digambarkan sebagai omnipresent (hadir di segala tempat), organisasi tanpa batas Negara dengan tujuan yang tidak sulit dipahami oleh faksi lain. Tiga faksi tersebut bertempur sedimikian rupa dalam sebuah peperang yang mirip dengan Perang atas Teror dalam kehidupan nyata.
Pemain dapat memainkan faksi manapun dengan urutan yang berbeda, dengan campaign setiap faksi yang terdiri dari 7 misi. Garis cerita mengikuti urutan yang dimulai dari Cina, kemudian GLA, dan terakhir Amerika Serikat. Pada urutan seperti ii, Cina membalas dendam karena serangan nuklir yang menghancurkan kota Beijing, menghancurkan Dam Three Gorges, menggunakan arsenal Nuklir CIna dan pada akhirnya menghancurkan semua dalang sel GLA pada operasi Pacific rim. Campaign GLA dimulai, dimana sebuah organiasasi yang mencoba memulihkan kemundurannya karena berada pada kekuasaan Cina dengan cara mengumpulkan dana dan menghasut peperangan pada Amerika dan Cina, yang pada akhirnya mencapai kejayaannya dengan mengambil alih Baikonur Cosmodrome dan meluncurkan roket Soyuz yang membawa senjata biologis dengan target sebuah kota. Pada titik ini Campaign Amerika dimulai yang mana Amerika Serikat bertempur melawan GLA pada beberapa lokasi, termasuk Baghdad dan Laut Kaspia, sebelum akhirnya mengalahkan Jendral Cina yang mendukung dan membantu teroris dan melacak jejak mereka pada basis operasi mereka di Akmola, Kazakhstan.
Cerita Generals berlanjut pada paket ekspansinya Command & Conquer: Generals - Zero Hour yang mana Amerika Serikat mengambil alih Baikonur, GLA menyerang Pesisir barat Amerika Serikat, yang menyebabkan pasukan Amerika mundur dari Eropa, yang kemudian diikuti oleh invasi GLA di Eropa, dan kemudian Cina mengalahkan GLA dan mengambil peluang untuk tampil sebagai Negara adidaya.

Sejarah game strategy "Command & Conquer"


Command & Conquer (sering disingkat sebagai C&C atau CNC) adalah permainan video waralaba, sebagian besar bergaya real-time strategy juga berdasar sebuah permainan menembak orang pertama atau first-person shooter pada awalnya. Serial Command & Conquer pertama kali dikembangkan oleh Westwood Studios antara tahun 1995 – 2003, selanjutnya pengembangannya diambil alih oleh Electronic Arts dengan likuidasi Westwood Studios pada tahun 2003.
Seri pertama diluncurkan secara global pada 31 Agustus 1995 dan dinamai dengan mudah yaitu Command & Conquer. Seri pertama ini berdasar pada permainan strategi yang dikembangkan sebelumnya oleh Dune 2. Seri ini pertama kali disegmentasikan untuk audiens Anglo-Saxon, yang kemudian diterjemahkan ke berbagai bahasa lain termasuk Jerman, Perancis, Spanyol, Korea dan Cina. Seri ini utamanya dikembangkan untuk komputer personal yang menjalankan sistem operasi Microsoft Windows, walaupun beberapa judul juga mempunyai berbagai versi konsol permainan video dan Apple Macintosh. Serial permainan ini dikembangkan pada berbagai versi dimulai dengan Tiberium Wars yang juga dikembangkan untuk Xbox 360. Permainan lepasan lain, Command & Conquer: Red Alert 3, juga dikembangkan untuk PC, Xbox 360, dan PlayStation 3.
Pada tahun 1999, Pemasar Amerika Serikat dan pengembang permainanan, Electronic Arts membeli Westwood Studios. Westwood ditutup pada 2003 dan digabung ke EA Los Angeles yang menjadi pusat pengembang permainan serial Command and Conquer ke depan. Beberapa pengembang asli Westwood bertahan di EA Los Angeles, tetapi sebagian besar membentuk Petroglyph Games.
Pada Juli 2009, Waralaba Command & Conquer terdiri dari delapan permainan dan sepuluh paket ekspansi (‘’expansion packs’’) dengan tingkat penjualan lebih dari 30 juta unit di seluruh dunia.

 

Sample text

Sample Text

Sample Text